Labirin

Kau itu menyebalkan. Kau tak pernah bisa memahami apa mau ku, sedikit pedulilah padaku. Sementara aku menangis karena pedihmu, kau terus menerus meminta maaf tanpa tahu bagaimana membuatku kembali tersenyum. Sementara aku terisak, kau hanya bisa berjanji takkan mengulang semua itu kembali. Kau hanya berjanji.
Kau terlalu sulit untuk dipahami. Jalan pikiranmu seperti labirin yang membawaku tersesat. Membuatku berhenti pada persimpangan dan tak tahu harus kemana.
Kau itu keras kepala. Entah apa yang membuatku mencintai pribadi yang sepertimu. Kau itu robot dimataku, mengapa terkadang bertindak tanpa memikirkan perasaanku?
Kau sering tenggelam dalam duniamu sendiri. Apa aku pernah tak mempedulikanmu? Lalu mengapa kau malah melakukan apa yang tak ingin ku lakukan padamu?
Kau yang menyesatkanku dalam labirin penuh dilema ini. Aku terlalu mencintaimu, sampai-sampai ketika kau menyakitiku, aku masih saja bersikukuh akan dirimu. Terlalu sulit untuk melepasmu, karena ketika aku melakukan itu, aku tau semua nya tak akan sama seperti dulu. Apa kau tak sadar kau terlalu sering menyakiti ku? Seiring aku menghitung mengapa aku terus mencintaimu, terkadang aku berkhayal, jika saja rasa yang membelenggu diriku saat ini bersedia membiarkanku terbebas darinya. Mungkin aku akan bahagia. Tentu saja aku akan bahagia. Tapi dunia nyata menyadarkanku bahwa tak semudah itu melepaskan seluruh angan yang lama ku rajut.
Aku yang salah. Aku yang terlalu cepat terbuai dalam dirimu. Tapi apa kau tak mau mengerti betapa sebenarnya aku sudah terlanjur membiarkan diriku sendiri jatuh kepadamu? Sampai kapan aku terus menjadi manusia di persimpangan seperti ini? Labirin yang kau bangun begitu kuat untukku. Menyerahlah bagiku, hentikan semua tindakanmu yang seakan-akan tak memikirkanku. Cobalah renungkan arti diriku dalam hidupmu. Apa yang akan terjadi padamu jika suatu saat aku berpaling menjauh darimu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hm-_-

Buku