Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Cinta dan Kehilangan

Cinta dan kehilangan, mereka begitu dekat ternyata. Aku sudah menyangka, hanya saja mungkin tidak mempersiapkannya. Aku hanya mempersiapkan hati untuk jatuh cinta padamu, tanpa mempersiapkannya untuk mengucapkan selamat tinggal. Apa kabarmu disana? Malam-malam terus panjang disini tanpamu. Meski aku takkan pernah bosan menunggumu, setiap hari di depan pintu rumahku. Menghadap ke kaca besar itu, berharap ada bayang sosokmu disana. Meski aromamu masih kuat menguar dalam setiap sudut rumahku, aku takkan pernah menemukanmu. Yang ku temukan hanya rindu yang semakin mendalam seiring waktu berjalan.  Aku berjalan terus dan terus mencari bayangmu, hingga akhirnya aku sampai pada sebuah persimpangan. Aku tak tahu harus kemana, ke kiri atau ke kanan. Melupakanmu—yang kupastikan sulit untuk kulakukan—atau   terus mencari bayang-bayangmu?

Hampa

Untuk semua rasa yang seharusnya sejak dulu ku tinggalkan. Untuk semua hasrat ingin memiliki, walau tak tau harus melakukan apa. Ingin sekali kuucapkan sampai jumpa, tapi otakku tak lagi sejalan dengan lidahku. Pernahkah kalian merasakan kehampaan? Ya, hampa. Ada yang tak biasa. Kosong. Aku tak tau apa yang berbeda. Aku tak mengerti dengan apa yang menderu batinku. Rasanya—rasanya seperti—kau sedang mengharapkan sesuatu yang tak jelas itu apa, tapi kenyataan menghadapkanmu pada apa yang tak sesuai dengan harapanmu. Lalu kau meraba-raba, mencari apa yang salah, tapi kau tak menemukan apa-apa selain orang-orang yang bisu dan tuli. Kau bertanya, berteriak, tapi yang terdengar hanya gema tanyamu. Seperti itulah rasanya. --- Waktu itu mata ku menangkap hal lain. Ketika dia sedang berjalan ke arahku, orang yang entah mengapa dan bagaimana membuatku membeku ketika aku merasakan keberadaannya. Membuatku melambung tinggi ketika ada sesimpul senyum di bibirnya. Bayangnya yang selalu

Remuk

Apa yang ku bayangkan, apa yang ku impikan, apa yang ku harapkan, tak sejalan dengan kenyataan yang diperhadapkan kepadaku. Menyesal, sungguh aku sangat menyesal. Aku tak memiliki kesadaran yang cukup untuk membandingkan mimpiku dengan kesempatan untuk mewujudkannya. Kini ku mengerti. Kau tidak boleh berharap terlalu jauh. Harapan yang terlalu jauh akan menjatuhkanmu tepat di kenyataan. Musnah. Kau takkan merasakan apa-apa setelahnya, selain rasa remuk yang mengeluti seisi jiwamu. Aku harus mengakui kalau aku bermimpi begitu tinggi. Terlalu tinggi, hingga aku melupakan dasar dimana jejak kakiku membekas. Mimpiku sederhana, aku hanya ingin kau selalu bersamaku, tak pernah jauh dariku. Ini yang terus ku impikan setiap melihat wajahmu – bahkan setiap melihat siluetmu. Kau berdiri tegak dihadapanku dan tersenyum bagiku seakan senyum itu hanya untukku. Dan setiap melihat senyum itulah aku selalu mengumandangkan keinginanku dalam hati. Bolehkah aku membekukan waktu disekelilingku? Aku

Rain. Over me.

Ini cinta yang sulit. Kau dan aku ditakdirkan tak saling memiliki. Aku tak bisa mencintaimu seperti yang aku mau. Namun, ketika dia hadir di dalam hidupmu--diantara kita, aku pun sadar, kebahagiaanku pelan-pelan akan memudar. betapa tidak, dia bisa memberimu cinta dan perhatian. Menggenggam tanganmu hingga akhirnya kau terlelap disisinya. Dia melakukan semua yang ingin ku berikan padamu. Dan hari ini aku mencoba untuk menikmati hari tanpa bayangmu. Aku belajar berbahagia untukmu. Dia yang paling tepat. Aku tahu itu. Aku-tahu, tapi.. bagaimana denganku? Bagaimana caraku bahagia tanpa dirimu? Apa aku sanggup melihatmu tersenyum walau itu bukan karena, diriku?

Luka Lama

Kurentangkan hati Ku balut luka lama saat kau pergi Ku tegarkan diri Walau bayangmu hadir di setiap mimpi Oh haruskah Ku benamkan diri meratapi Tenggelam sesali yang terjadi Tersiksa bersama hampa asa Kini, ku hanya ingin lupakan semua Mengenangmu menyesakkan jiwa kan kuhapus air mata hingga ku dapat sembuhkan luka Kucoba hadapi Walau pahit terasa tak terobati Harus kulewati Seakan semua tiada pernah terjadi Oh haruskah Ku benamkan diri meratapi Tenggelam sesali yang terjadi Tersiksa bersama hampa asa Kini, ku hanya ingin lupakan semua Mengenangmu menyesakkan jiwa kan kuhapus air mata hingga ku dapat sembuhkan luka Semoga kelak ku lupakan semua Mengenangmu menyesakkan jiwa kan kuhapus air mata hingga ku dapat sembuhkan luka  kan kuhapus air mata hingga ku dapat sembuhkan luka

Senyum Sang Hujan

Di halaman pertama, hujan tak berarti bagiku Hanya butir-butir air yang membasah bumi Hujan bukan apa-apa, aku tak menaruh hati padanya Dia begitu dingin bagiku, menusukku hingga ke tulang Bahkan terkadang, aku menyerukan umpatan ketika ia mulai menyapa Aku benar-benar tak menaruh hati pada keberadaannya Aku berjalan menuju halaman berikutnya Mataku berbalik ke arah yang berbeda Di balik hujan yang tak kupedulikan, aku melihat bayangan seseorang Dibibirnya, ada seukir senyum disana Hangat menyapaku ditengah bunyi lenting air yang seirama Dingin hembusan angin bahkan tak terasa Benakku kosong saat menatapnya, aku terpaku tanpa berkata Dia, telah mengubah pandanganku pada hujan Ya, semenjak hari itu Kini, aku telah melewati halaman itu Halaman itu, sudah begitu jauh dari tempatku sekarang Tapi hingga kini, senyum itu terasa masih melekat dalam benakku Semenjak hari itu, entah kenapa hujan terasa begitu berarti Semenjak hari itu, kutukku seakan menguap dan tak berbeka

Jauh

Hari kulalui tanpa hadirmu lagi Kucoba ingkari sepi ini Mengapa terjadi, hancur kau akhiri Satu kata janji tak kembali Seribu tanya sesak di dada Haruskah bimbang meraja Lelah tepis harapanku Sendiri mencari bayangmu Kutunggu dirimu Selalu kutunggu Walaupun kutahu Kau jauh Kutahu .. kau jauh Biarlah semua seperti apa adanya Kuterus mencoba relakannya Satu yang kuminta, kembalilah padanya Kutahu disana ada dia

Setetes Harapan

Apa yang ku bayangkan, apa yang ku impikan, apa yang ku harapkan, tak sejalan dengan kenyataan yang diperhadapkan kepadaku. Menyesal, sungguh aku sangat menyesal. Aku tak memiliki kesadaran yang cukup untuk membandingkan mimpiku dengan kesempatan untuk mewujudkannya. Kini ku mengerti. Kau tidak boleh berharap, terlalu jauh. Harapan yang terlalu jauh akan menjatuhkanmu tepat di kenyataan. Musnah. Kau takkan merasakan apa-apa setelahnya, selain rasa remuk yang mengeluti seisi jiwamu. Aku harus mengakui kalau aku bermimpi begitu tinggi. Terlalu tinggi, hingga aku melupakan dasar dimana jejak kakiku membekas. Mimpiku sederhana, aku hanya ingin kau selalu bersamaku, tak pernah jauh dariku. Ini yang terus ku impikan setiap melihat wajahmu – bahkan setiap melihat siluetmu. Kau berdiri tegak dihadapanku dan tersenyum bagiku seakan senyum itu hanya untukku. Dan setiap melihat senyum itulah aku selalu mengumandangkan keinginanku dalam hati. Bolehkah aku membekukan waktu disekelilingku? Aku ing

Hm-_-

"Don't waste your time on somebody that didn't care about you." I dont know why, but I feel like i dont have any sense when i spent my time to saw his photos-_-

Benar-benar melihatku

Aku merasa ada yang aneh setiap melihat dirinya. Ya, aku. Aku yang selalu merasa gembira setiap ia menatapku dan tersenyum padaku. Selalu merasa penasaran dengan apa yang sedang ia lakukan. Selalu ingin dia selalu berada disisiku. Tak ingin waktu berlalu selama dia bersamaku. Ingin melompat ke masa lalu dan mengulang setiap kejadian dimana dia berada di dekatku. Menanti kehadirannya di setiap waktu. Mencari-cari dimana dia berada. Tidak menyukai keberadaan orang lain disisinya. Orang lain, yang membuat dia tertawa, terlihat jauh lebih bahagia. Lebih bahagia dari tawa lainnya. Orang lain, yang memiliki kesempatan lebih lama bersamanya. Orang lain, yang tak pernah berada jauh darinya. Orang lain, yang juga mengharapkan dia. Dia memang memandangku, juga orang itu. Tapi dari caranya menatap orang itu, dibanding denganku, itu sungguh cara tatap yang berbeda. Sukacita seakan meluap dari binar matanya. Apakah kau bisa benar-benar melupakan orang itu dan mulai benar-benar... benar-benar me

Happiness is what i feel when i'm with you.

Aku tak bisa melepaskan bayangmu dari pikiranku. Setiap kejadian, urutan waktu, kegiatan atau apapun yang kulakukan yang mengikut-sertakan dirimu selalu tersimpan baik dalam memoriku. Membaca lembar-lembar kejadian itupun sering sekali kulakukan, karena kau tau, setiap hal yang kulakukan bersamamu selalu membuatku bahagia --apa kau juga merasakannya? kuharap jawabannya ya-- Berada didekatmu membuatku berpikir apa jadinya jika seandainya aku tak pernah bertemu denganmu. Mungkin aku takkan pernah memandang ke belakang, menoleh kepada setiap kejadian di masa lalu yang kuhabiskan bersamamu. Ya, aku takkan berangan-angan seperti ini, tapi bagiku hidup tanpamu sama sekali bukan hidup. Kau berhasil membuatku melambung tinggi. Kau membuatku tertawa, juga membuatku merasa dilindungi. Membuat jantungku seakan melonjak keluar saat matamu berpaut padaku. Membuatku berdebar ketika kau berada disampingku, dan sesungguhnya aku berharap semoga kau tidak mendengar degup jantungku. Kau membuat otakku

I have no reason

“ Untuk mencintai seseorang, aku tak butuh alasan. karena cinta terjadi begitu saja. kau tidak bisa memaksakan diri mencintai seseorang, sama seperti kau tidak bisa memaksakan diri membenci orang yang kau cintai. ” — Epilog - Sunshine Becomes You , Ilana Tan

Go back to reality

Penyesalan memang selalu datang terlambat. Ya, benar. Jika saja dulu aku tidak terlena untuk memulai mimpi ini, mungkin aku takkan pernah merasakan rasa sakit seperti yang sekarang ku rasakan. Terlalu sulit untuk melupakan apa yang telah ku urai selama ini, dan ya aku menyesal. Aku menyesal karena aku telah tertidur dan bermimpi, terlalu lama, hingga aku menjadi sulit menghadapi kenyataan. Kenyataan, yang bisa ku bilang berada jauh dari mimpiku, dan mereka takkan mencapai titik temu. Aku, telah membangun tembok tinggi yang memisahkan kenyataan dan mimpi. Mimpi yang kuuraikan terlalu panjang. Dan ku yakin mereka akan menggumam "bodoh"  ketika aku mengaku bahwa aku bermimpi untuk menggapaimu, yang jelas ku ketahui selama ini jauh dari jangkauanku. Entah apa dorongan yang memaksaku untuk mengikuti kehendakku, terus mengejarmu. Mungkin senyummu? Caramu berbicara? Caramu membuatku tertawa? Aku tak tahu. Dorongan itu semakin memaksa jiwaku yang letih. Aku lelah, benar-benar lela

I hate it, but I dont hate you. Not anymore!

I hate the way you look at me and the way you smile at me I hate the way you read my mind and i hate it when you're always right I hate it when you lie and i hate it when you ask me when you need a help I hate the way you make me laugh evenworse you make me cry I hate it when you aren't around me and the fact that you didn't here I hate it when you didn't call or text me to ask anything wrong in me I hate it when you sit so close to another girl and when you sing a song with her I hate it when you laugh when she is joking and when you walk together with her But mostly, I hate the way I don't hate you Not even close Not even a little bit Not even at all

Rain

Rain drops falling in my head, and never knowing when it will end. Should I run for cover, or let another rain drop fall in my head again? I would love to dance in the rain, and knowing somehow it’ll help erase the pain. Sometimes when I’m all alone, and I see rain drops are falling outside again. There’s happiness that I feel because rain is here once again. Some may feels gloomy when it rains and some just want to feel it in their hand. But I just love it when rain drops falls into my face. Oh the magic that rain brings, it makes you feel unique. It may bring you sadness, wet feeling in toes and clothes but I just see happiness when it rains.  For someone who show me how nice rain was, thank you♥

Gotcha!

Love is like a joke. Some times it's fun, but sometimes it's hurts.

Sometimes..

Sometimes, i wish i can hate you, so please teach me how to hate you, if you can't love me as i love you.

Perhaps you

Tak tahukah kau seperih apa perasaan hati yang tak terbalas? Menanti sesuatu yang tak kunjung datang? Hari berganti hari, tetapi arah hatiku tak pernah berubah -- selalu tertuju kepadamu. Aku tak pernah jenuh menunggu, menunggu untuk kau cintai. Namun kau hanya menganggapku lalu. Seperti tak kasat mata aku bagimu. Terkadang lelah menyuruhku menyerah, memintakku berhenti melakukan perbuatan sia-sia dan mulai mencari cinta baru. Namun, bagaimana mungkin aku sanggup melakukannya, kalau semua tentangmu mengikutiku seperti bayangan menempel di bawah kakiku? Dan bagaimana pula caranya membakar habis semua perasaan yang lama ku pendam dalam hatiku? Aku berharap mendapatkan jawaban darimu. Namun kau tetap membisu, membuatku lebih lama menunggu.

Dan akan sangat menyakitkan ketika...

“ Aku mencintai orang yang menyakitiku. Dan berharap orang yang menyakitiku, mencintaiku ” — FNA

Tersesat

Sesungguhnya ini yang sekarang ku rasakan. Terbang terlalu jauh dan tak tau kemana harus pulang. Lupa bagaimana seharusnya aku bersikap di halaman pertama. Melambung terlalu tinggi hingga tak tau dimana dasar bumi. Tenggelam dalam rasa yang menyesatkanku, tak mendapat udara untuk berpikir jernih sewaktu aku menjejalkan langkah awal. *** Saat itu aku menemukannya. Ya, ketika ada secercah senyuman yang belum pernah kulihat tersirat di bibirnya sebelumnya. Senyuman yang membuatku terus berjalan mengikutinya. Berjalan, dan hingga akhirnya aku berlari mengejar, berusaha menggapai dirinya. Seharusnya aku tidak mengikutinya. Karena apa? Karena kini aku tersesat, aku tiba di persimpangan dan tak tau ia kemana. Aku benar-benar tersesat. Tak menemukan jalan pulang. Senyuman itu terlalu cepat berlalu, meninggalkan ku sendiri dengan semu bayangnya. Hingga akhirnya aku mengambil keputusan. Aku harus terus berjalan. Mencari senyuman itu. Berjalan dan berjalan. Dan di persimpangan