Stranger with Memories

Stranger With Memories 

Pernah ga kalian mengalami perputaran aneh dalam hidup pertemanan? 

Dari yang awalnya orang asing berubah menjadi kenalan. Kemudian kalian makin sering ketemu dan rutinitas membuat kalian menjadi teman. Seiring berjalannya waktu, kecocokan dalam topik bicara, selera humor atau hobi menggiring kalian menjadi teman dekat atau sahabat. Lalu kondisi memisahkan kalian, sehingga kalian kembali berubah menjadi seorang teman. Hingga jarak yang semakin jauh dan waktu yang semakin lama mengubah status kalian kembali menjadi orang asing. 

Aneh kan?

Siklus ini umum sih emang. Ketika dia sudah menjadi orang asing, yang tersisa tinggal nama dan kenangan. Kini hanya ada dia dan teman barunya, begitu juga aku dan teman baruku.

exactly. strangers with memories.

Karena banyak waktu luang akhir-akhir ini aku makin sering buka hape. Sangking ga ada yang chat, aku  pernah ngecek satu-satu contact BBM aku, cuma buat ngeliat display picture mereka. Maha jomblo, sekitar 300 contact berhasil kuperhatikan satu-per-satu. Tragisnya, aku sering bertanya-tanya, “Buat apa contact sebanyak ini?”. Ada beberapa contact, yang dulu temen deket aku, yang aku ga mungkin delete contact nya. Padahal aku ga pernah chat sama mereka, ataupun kalo chat cuma sekedar untuk ngucapin selamat ulang tahun. Untuk hal lain? Paling cerita kuliah dimana, saling bilang “okelah sukses ya” terus ya udah, selesai, end chat. 

Kok kau end chat? 

Karena, hm topik bicara itu udah beda. Dia dan caranya di lingkungannya. Aku dan caraku di lingkunganku. 
Aku pernah mencoba untuk tetap keep in touch dengan beberapa teman aku, tapi semakin jauh cara komunikasi kami semakin berbeda. Dia jadi semakin asing. Dan pada akhirnya komunikasi kami berhenti. Aku membiarkan komunikasi kami berhenti. 
Ini yang aku takutkan. Jujur, aku takut teman-teman ku yang sekarang akan menjadi ‘orang asing’. Aku takut topik bicara kami ga se-asik sekarang. Aku takut lingkungan baru kami nantinya akan mengubah kami juga. 
Sebenarnya perubahan seperti ini wajar adanya. Bukan salah siapa-siapa komunikasi kalian dan teman lama kalian ga kayak dulu lagi. Bukan salah siapa-siapa dia punya teman baru. Bukan salah siapa-siapa kita ditinggal. Manusia makhluk sosial, wajar ia bertemu orang baru. Ruang dan waktu memisahkan kalian, wajar manusia berubah. Ia beradaptasi. Hanya saja, aku sering mempertanyakan pepatah dalam penggalan lagu ini. 

“Kalo Tuan dapat kawan baru,sayang, kawan yang lama ditinggalkan jangan”
Lah… terus……

“Salah ga kalo aku punya teman baru? Apa itu artinya aku meninggalkan teman lama aku?”

seandainya gini terus ya..

Ga salah.  Punya teman baru artinya kalian baru aja naik level. Level dimana kalian bisa liat dunia yang lebih luas dengan beragam sifat manusia yang memenuhinya. Punya teman baru sama artinya lebih banyak mengetahui hal-hal baru. Kalian akan punya pengalaman baru. Punya teman baru itu baik. Hal itu udah pasti kita perlukan. 


Perubahan status pertemanan dari teman dekat menjadi asing kayak yang aku bilang tadi lambat laun akan terjadi. Tapi, meski nantinya mereka menjadi asing bagi kita,ingat aja kalo mereka dulu adalah bagian dari hidup kita. Tumbuh dewasa bersama kita. Coba deh nostalgia dengan dia tentang masa-masa dulu kalian, ingat-ingat gimana kalian dulu waktu masih dekat. Sama-sama bayangin kalian dulu akan mengobati perasaan asing itu, percaya deh.

Jangan merasa kesal karena teman kalian punya teman baru. Bukan, mereka bukan meninggalkan kalian. Hanya kondisi, kesibukan, jarak, waktu dan hal lain yang mengubah kedekatan kalian. Jangan salahkan perubahan dirinya, perubahan lingkungannya ataupun orang-orang disekitarnya.
Poin yang mau aku tambahkan lagi, jangan jadikan alasan "ah udah punya temen baru dia loh, udah beda" atau "ah udah jauh lah dia sekarang, ga asik lagi sama dia" dan "aku ga tau topik apa yang nyambung sama dia" untuk membiarkan gitu aja proses temen jadi stranger ini. He/she is exactly the same person. Kenapa mesti ragu buat tetep jalin komunikasi? Jangan jadikan alasan jarak, waktu dan lingkungan yang baru membuat kalian jauh-jauhan. Kalo emang mereka berharga bagi kalian, harusnya kalian coba terus keep in touch sama mereka. Walau sebenarnya sulit sih, bbm lama dibales misalnya karena dia sibuk ngerjain laprak, atau ditelpon tapi mati-mati mulu karena sinyal di kosan dia jelek banget, tapi setidaknya kalo ketemu fisik entar sama dia jadinya kan ga canggung-canggung gitu. Iya kan?


Christine Dessy Natalia Silaen

Komentar

  1. biasa itu men
    setiap manusia harus berpindah
    bersosialisasi dan menemukan tempat baru untuk berkembangbiak
    layaknya ikan salmon
    walau sulit, minta, pasti akan dikuatkan oleh Tuhan dan akan mulai terbiasa
    begitulah siklusnya, semua memang harus ada perubahan

    keep writing kapten...!!!
    tulisan yang bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. wes, thank you kapt!:)) iya betul di comment bah, jadi malu awak wkwkwk

      Hapus
    2. kok malu?
      bagus gini juga
      hahaha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Labirin

Takut?

Return