Cinta dan Kehilangan
Cinta dan kehilangan, mereka begitu dekat ternyata. Aku
sudah menyangka, hanya saja mungkin tidak mempersiapkannya. Aku hanya
mempersiapkan hati untuk jatuh cinta padamu, tanpa mempersiapkannya untuk
mengucapkan selamat tinggal.
Apa kabarmu disana? Malam-malam terus panjang disini
tanpamu. Meski aku takkan pernah bosan menunggumu, setiap hari di depan pintu
rumahku. Menghadap ke kaca besar itu, berharap ada bayang sosokmu disana. Meski
aromamu masih kuat menguar dalam setiap sudut rumahku, aku takkan pernah
menemukanmu. Yang ku temukan hanya rindu yang semakin mendalam seiring waktu
berjalan.
Aku berjalan terus dan terus mencari bayangmu, hingga
akhirnya aku sampai pada sebuah persimpangan. Aku tak tahu harus kemana, ke
kiri atau ke kanan. Melupakanmu—yang kupastikan sulit untuk kulakukan—atau terus mencari bayang-bayangmu?
Komentar
Posting Komentar