Senyum Sang Hujan
Di halaman pertama, hujan tak berarti bagiku
Hanya butir-butir air yang membasah bumi
Hujan bukan apa-apa, aku tak menaruh hati padanya
Dia begitu dingin bagiku, menusukku hingga ke tulang
Bahkan terkadang, aku menyerukan umpatan ketika ia mulai menyapa
Aku benar-benar tak menaruh hati pada keberadaannya
Aku berjalan menuju halaman berikutnya
Mataku berbalik ke arah yang berbeda
Di balik hujan yang tak kupedulikan, aku melihat bayangan seseorang
Dibibirnya, ada seukir senyum disana
Hangat menyapaku ditengah bunyi lenting air yang seirama
Dingin hembusan angin bahkan tak terasa
Benakku kosong saat menatapnya, aku terpaku tanpa berkata
Dia, telah mengubah pandanganku pada hujan
Ya, semenjak hari itu
Kini, aku telah melewati halaman itu
Halaman itu, sudah begitu jauh dari tempatku sekarang
Tapi hingga kini, senyum itu terasa masih melekat dalam benakku
Semenjak hari itu, entah kenapa hujan terasa begitu berarti
Semenjak hari itu, kutukku seakan menguap dan tak berbekas
Semenjak hari itu, segala sesuatu tentang hujan terasa lucu
Semenjak hari itu, hujanlah yang selalu ku tunggu
Berbalik ke kaca besar di samping ku, mencari pertanda kedatangannya
Berharap aku dapat melihat senyumnya mengambang sekali lagi
Melihatnya tersenyum, begitu hangat dan hanya dihadapanku
Itu yang kutunggu--yang selama ini ku nantikan--
Tapi entah kapan hujan itu membawa senyum itu kembali kehadapanku
Aku ingin kau tau, aku menunggu senyummu kembali padaku
Jangan membuatku semakin lama menunggu, menghapus harapanku untuk dapat melihat senyummu itu walau hanya untuk sekali
"Hujan, dengar bisikku.
Berjanjilah untuk tidak lagi hembuskan dingin angin padaku
Bawa hangat senyum itu, seperti yang dulu kau berikan padaku"
Hanya butir-butir air yang membasah bumi
Hujan bukan apa-apa, aku tak menaruh hati padanya
Dia begitu dingin bagiku, menusukku hingga ke tulang
Bahkan terkadang, aku menyerukan umpatan ketika ia mulai menyapa
Aku benar-benar tak menaruh hati pada keberadaannya
Aku berjalan menuju halaman berikutnya
Mataku berbalik ke arah yang berbeda
Di balik hujan yang tak kupedulikan, aku melihat bayangan seseorang
Dibibirnya, ada seukir senyum disana
Hangat menyapaku ditengah bunyi lenting air yang seirama
Dingin hembusan angin bahkan tak terasa
Benakku kosong saat menatapnya, aku terpaku tanpa berkata
Dia, telah mengubah pandanganku pada hujan
Ya, semenjak hari itu
Kini, aku telah melewati halaman itu
Halaman itu, sudah begitu jauh dari tempatku sekarang
Tapi hingga kini, senyum itu terasa masih melekat dalam benakku
Semenjak hari itu, entah kenapa hujan terasa begitu berarti
Semenjak hari itu, kutukku seakan menguap dan tak berbekas
Semenjak hari itu, segala sesuatu tentang hujan terasa lucu
Semenjak hari itu, hujanlah yang selalu ku tunggu
Berbalik ke kaca besar di samping ku, mencari pertanda kedatangannya
Berharap aku dapat melihat senyumnya mengambang sekali lagi
Melihatnya tersenyum, begitu hangat dan hanya dihadapanku
Itu yang kutunggu--yang selama ini ku nantikan--
Tapi entah kapan hujan itu membawa senyum itu kembali kehadapanku
Aku ingin kau tau, aku menunggu senyummu kembali padaku
Jangan membuatku semakin lama menunggu, menghapus harapanku untuk dapat melihat senyummu itu walau hanya untuk sekali
"Hujan, dengar bisikku.
Berjanjilah untuk tidak lagi hembuskan dingin angin padaku
Bawa hangat senyum itu, seperti yang dulu kau berikan padaku"
maknanya dalem banget nih :'(
BalasHapusiya ya? makasih kalo gt :)
Hapus